ffhchgv
Kamis, 12 Januari 2012
Selasa, 10 Januari 2012
Bilangan Riil
Bilangan Riil
R = himpunan semua bilangan riil (nyata)
Z = himpunan bilangan bulat (integer)
N = himpunan bilangan asli (natural)
Q = himpunan bilangan rasional yaitu bil. riil dalam bentuk
Bilangan irasional adalah bilangan riil yang tidak dapat ditulis
dalam bentuk pecahan.
Contoh: .....
Nilai mutlak(absolut): nilai absolut x ditulis
contoh:
Sifat2:
apa itu statistika? part 2
cara pengumpulan data :
wsensus
ncara pengumpulan data dengan cara menghitung atau mengukur semua elemen.
nData perolehan sensus disebut Populasi : totalitas semua nilai baik hasil perhitungan maupun pengukuran, kuantitatif maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang lengkap dan jelas.
nPada pengukuran trafik, populasi : totalitas semua nilai trafik pada jaringan telekomunikasi sepanjang waktu.
wSampling → cara pengumpulan data dengan mengambil sebagian dari populasi dengan cara-cara tertentu
lSampling seadanya , Pengambilan data dilakukan seadanya dari populasi → data yang diperoleh merupakan sampel yang masih kasar dan kesimpulan yang ditarikpun masih kasar.
l.Sampling pertimbangan, dilakukan berdasarkan pertimbangan para peneliti..
lSampling kuota, hampir sama dengan sampling pertimbangan, tetapi pengambilan sampelnya ditentukan oleh petugas sampai dirasakan mencukupi.
l.Sampling sistematis, jumlah anggota sampel dari populasi diambil pada jarak interval waktu tertentu, urutan tertentu atau ruang tertentu.
wJika metode pengumpulan data sudah ditentukan → ditentukan alat untuk memperoleh data dari elemen yang akan diselidiki.
wAlat : daftar pertanyaan, wawancara, observasi langsung, atau alat komunikasi yang lain.
wJika data sudah dikumpulkan → data diolah untuk dijadikan data statistik.
wData statistik sebagai hasil sensus disebut data sebenarnya
wData statistik hasil sampling disebut data perkiraan.
wData statistik tidak cukup dikumpulkan, diolah dan dianalisa akan tetapi perlu disajikan dalam bentuk yang mudah dibaca/ditafsirkan oleh pembuat keputusan.
wBerupa : Penyajian data bisa dalam bentuk tabel, gambar maupun grafik.
wdalam analisa data ada dua besaran yang sering digunakan dan harus diketahui :
l.Harga rata-rata (Mean)
w
w
l.Harga variansi
apa itu statistika? part 1
wstatistik dalam arti sempit → data ringkasan berbentuk angka (statisik penduduk, statistik gangguan kabel tanah )
wstatistik dalam arti luas → ilmu yang mempelajari cara pengumpulan, pengolahan, penyajian dan analisa data serta cara pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian.
nKesimpulan ini mengandung suatu ketidakpastian yang disebabkan karena kesulitan menyelidiki data satu per satu.
Statistik juga memberikan metode untuk meramalkan yang sangat berguna sebagai dasar perencanaan dan metode pengujian hipotesa dan pembuatan keputusan dalam rangka pemecahan persoalan.
vData berarti suatu yang dianggap atau diketahui sehingga data dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan.
v
v
v
vData dikumpulkan dengan tujuan:
wDasar suatu perencanaan, agar perencanaan sesuai dengan kemampuan yang ada, sehingga dapat dicegah terjadinya suatu perencanaan yang ambisius sehingga susah dilaksanakan. Kemampuan yang dimaksudkan : kemampuan personil, kemampuan anggaran serta kemampuan materiil yang lain.
wAlat kontrol terhadap pelaksanaan atau implementasi dari perencanaan tersebut agar bisa diketahui dengan segera kesalahan atau penyimpangan-penyimpangan yang terjadi untuk segera dilakukan perbaikan-perbaikan atau koreksi.
wDasar evaluasi dari hasil kerja akhir. Apakah hasil kerja akhir yang telah ditargetkan bisa dicapai 100%, 90% atau kurang. Kalau target tidak tercapai faktor-faktor apa yang menyebabkannya.
ØDiperlukan Data, dimana Data yang salah jika digunakan untuk dasar pembuatan keputusan tertentu akan berakibat fatal, perencanaan menjadi tidak tepat, kontrol tidak efektif dan evaluasi tidak mengenai sasaran secara obyektif.
ØSyarat-syarat data yang baik :
wData harus obyektif → sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Misalnya laporan ASR yang seharusnya turun jangan dilaporkan naik.
wData harus bisa mewakili, misalnya data trafik yang dilaporkan hanya data pada saat trafik tidak overload.
wKesalahan baku relatif kecil.
wHarus tepat waktu, untuk kontrol atau evaluasi
wHarus relevan → data yang dikumpulkan harus ada hubungannya dengan persoalan yang akan dipecahkan
Pembagian data :
wMenurut sifatnya
1) Data kualitatif, yaitu data yang tidak berbentuk angka.
2) Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk angka.
wMenurut sumbernya
1)Data internal, data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan dalam suatu organisasi.
2)Data eksternal, data yang menggambarkan keadaan atau kegiatan di luar suatu organisasi.
wMenurut cara memperolehnya
1)Data primer, data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi langsung dari obyeknya. Misalnya data pengukuran trafik.
2)Data sekunder, data yang deperoleh dalam bentuk sudah jadi dan diolah oleh pihak lain.
wMenurut waktu pengumpulannya
1)Data Cross Section, data yang dikumpulkan pada saat suatu waktu tertentu yang menggambarkan keadaan atau kondisi pada waktu itu. (àinsidensial)
2)Data berkala, data yang dikumpulkan dari waktu ke waktu untuk memberikan gambaran tentang pengembangan suatu kegiatan dari waktu ke waktu. (àperiodik).
opend ended
A. Pendekatan Open-Ended
Pendekatan open ended dikembangkan di negara Jepang sejak tahun 1970-an, antara tahun 1971 dan 1976 peneliti jepang melaksanakan serangkaian proyek penelitian pengembangan dalam metode mengevaluasi keterampilan berpikir tingkat tinggi dalam pendidikan matematika dengan menggunakan open-ended pada tema tertentu.[1] Hal tersebut senada dengan pendapat Shimada yang mengungkapkan bahwa pendekatan open ended berawal dari pandangan bagaimana mengevaluasi kemampuan siswa secara objektif dalam berpikir matematika tingkat tinggi.
Sementara itu Nohda mengatakan bahwa tujuan dikembangkan pengajaran dengan pendekatan open ended adalah untuk membantu mengembangkan aktivitas yang kreatif dari para siswa dan kemampuan berpikir matematis mereka dalam memecahkan masalah. Selain itu dengan pendekatan ini diharapkan masing-masing siswa memiliki kebebasan dalam memecahkan masalah menurut kemampuan dan minatnya, siswa dengan kemampuan yang lebih tinggi mengambil bagian dalam berbagai aktivitas matematika, dan siswa dengan kemampuan yang lebih rendah masih dapat menyenangi aktivitas matematika menurut kemampuan-kemampuan mereka sendiri.
1. Pengertian Open-Ended
Shimada mengatakan, pendekatan open ended adalah suatu pendekatan pembelajaran yang dimulai dari mengenalkan atau menghadapkan siswa pada masalah open ended. Lebih lanjut ia mengemukakan, masalah open-ended merupakan masalah yang diformulasikan memiliki banyak jawaban benar. Pembelajaran dilanjutkan dengan menggunakan banyak jawaban yang benar dari masalah yang diberikan untuk memberikan pengalaman kepada siswa dalam menemukan sesuatu yang baru di dalam proses pembelajaran.
Sementara itu menurut Mumun Syaban, masalah open-ended adalah masalah yang bersifat terbuka atau masalah yang tidak lengkap dimana keterbukaan masalah tersebut dibagi menjadi 3 tipe yaitu[2]:
1. Prosesnya terbuka, yaitu masalah itu memiliki banyak penyelesaian yang benar.
2. Hasil akhirnya terbuka, yaitu masalah tersebut memiliki banyak jawaban yang benar.
3. Cara pengembangan lanjutan terbuka yaitu ketika siswa menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya (asli).
Dengan kegiatan ini diharapkan pula dapat membawa siswa untuk menjawab permasalahan dengan banyak cara, sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam proses menemukan sesuatu yang baru.
2. Masalah Open-Ended
Menurut Suherman dkk. problem yang diformulasikan memiliki multijawaban yang benar disebut problem tak lengkap atau disebut juga open-ended problem atau soal terbuka. Sementara itu Branca mendefinisikan masalah open-ended sebagai situasi yang membiarkan siswa untuk mengalami masalah-masalah dengan angka-angka yang tidak beraturan, angka-angka yang banyak, informasi yang tidak lengkap atau mempunyai solusi-solusi ganda, masing-masing dengan konsekuensi-konsekuensi yang berbeda.[3]
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, keterbukaan dalam masalah open-ended dikelompokkan menjadi 3 yaitu:
1. Prosesnya terbuka, yaitu masalah itu memiliki banyak penyelesaian yang benar. Contohnya: Ambillah 3 bilangan sebarang, sehingga setelah dijumlahkan hasilnya negatif.
2. Hasil akhirnya terbuka, yaitu masalah tersebut memiliki banyak jawaban yang benar. Contohnya: Tentukan 4 bilangan sebarang, lalu kurangkan sehingga hasilnya lebih dari 86
3. Cara pengembangan lanjutan terbuka yaitu ketika siswa menyelesaikan masalahnya, mereka dapat mengembangkan masalah baru yaitu dengan cara merubah kondisi masalah sebelumnya (asli). Contohnya: ambillah 2 bilangan sebarang sehingga ketika dijumlahkan, hasilnya negatif. Lalu ambil kembali 2 bilangan sebarang sehingga setelah dikurangi hasilnya negatif.
PROGRAM TAHUNAN / SMP KELAS 3/ MATEMATIKA
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Lhokseumawe
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX / Ganjil
Tahun Pelajaran : 2008 / 2009
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Alokasi Waktu | Ket |
GEOMETERI DAN PENGUKURAN 8. Memahami kesebangunan Bangun datar 9. Mengidentifikasi bangun ruang sisi datar serta dapat menentukan besaran-besaran didalamnya STATISTIK DAN PELUANG 10. Mengidentifikasi bangun ruang sisi datar serta dapat menentukan besaran-besaran didalamnya ALJABAR 11. Melakukan Operasi pangkat tak sebenarnya | 8.1 Menentukan perbandingan kesebangunan dua bangun datar 8.2 Menggunakan konsep kesebangunan dua bangun 9.1 Menjelaskan bagian-bagian kubus dan balok 9.2 Menghitung besaran-besaran pada kubus dan balok 9.3 Menjelaskan bagian-bagian Limas dan Prisma tegak 9.4 Menghitung besaran-besaran pada Limas dan Prisma tegak Ulangan Harian I 10.1 Menyimpulkan, menyajikan dan menafsir data 10.2 Menentukan ruang sample percobaan 10.3 Menghitung peluang kejadian Ulangan Harian II Menyatakan pangkat tak sebenarnya kebentuk lain 11.2 Menyelesaikan operasi pangkat tak sebenarnya Ulangan Harian III | 6 x 40 6 x 40 6 x 40 10 x 40 6 x 40 12 x 40 2 x 40 12 x 40 6 x 40 10 x 40 2 x 40 12 x 40 12 x 40 | |
Lhokseumawe, 06 November 2008
Guru Pamong Guru PPL
CUT TUTI HERLINA TA,S.Pd.,S.H. OKTI ANANDA
NIP: 132130917 NIM:052200820
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN1
ZULKIFLI,S.AG.,M.Pd.
NIP:130786502
Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Lhokseumawe
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : IX / Genap
Tahun Pelajaran : 2008 / 2009
Standar Kompetensi | Kompetensi Dasar | Alokasi Waktu | Ket |
ALJABAR 11. Melakukan operasi pangkat tak sebenarnya dan logaritma BILANGAN 12. Memahami dan menggunakan Persamaan kuadrat dalam pemecahan masalah ALJABAR 13. Mengidentifikasi bangun ruang sisi datar serta dapat menentukan besaran-besaran didalamnya | 11.3 Menghitung nilai logaritma suatu bilangan 11.3 Menggunakan sifat-sifat logarima Ulangan Harian I 12.1 Menjelaskan jenis dan bentuk pola bilangan 12.2 Menentukan suku ke-n dari jumlah n suku pertama deret 12.3 Menggunakan sifat-sifat deret Ulangan Harian II 13.1 Menjelaskan persamaan kuadrat 13.2 Menggunakan persamaan kuadrat untuk memcahkan masalah Ulangan Harian III Ulangan Umum | 8 x 40 6 x 40 2 x 40 8 x 40 14 x 40 8 x 40 2 x 40 12 x 40 4 x 40 2 x 40 6 x 40 | |
Lhokseumawe, 06 November 2008
Guru Pamong Guru PPL
CUT TUTI HERLINA TA,S.Pd.,S.H. OKTI ANANDA
NIP: 132130917 NIM:052200820
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN1
ZULKIFLI,S.AG.,M.Pd.
NIP:130786502
SILAHKAN KLIK DISINI UNTUK DOWNLOAD PERANGKAT GURU LENGKAP
klik juga:
matematika,
MATEMATIKA SMP,
PPL,
PROGRAM TAHUNAN,
rpp
contoh rpp marematika smp kelas 3
Standar Kompetensi : 8.Memahami Keasebangunan Bangun Datar
Kompetensi Dasar : 8.1.Menentukan Perbandingan Kesebangunan Dua Bangun Datar
Indikator : 1.Mengidentifikasi dua bangun datar yang kongruen atau tidak kongruen dan menyebutkan syaratnya
2. Membedakan dua bangun datar sebangun atau tidak sebangun dan menyebutkan syaratnya
3. Menghitung panjang sisi yang belum diketahui dan dua bangun yang kongruen atau sebangun.
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat mengenal dua bangun datar yang kongruen atau tidak kongruen dan menyebutkan syaratnya
2. Siswa dapat membedakan dua bangun datar sebangun atau tidak sebangun dan menyebutkan syaratnya
3. Siswa dapat Menghitung panjang sisi yang belum diketahui dan dua bangun yang kongruen atau sebangun.
B. Materi Ajar:
Kesebangunan
C. Metode Pembelajaran:
Demonstrasi, Penemuan
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
PERTEMUAN I
Pendahuluan: -Guru meminta siswa memperhatikan dua buah bingkai foto dikelas, meja, dan bangun-bangun datar
-Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
Kegiatan Inti: -Dengan berdialog, siswa diminta menyebutkan beberapa contoh bangun datar
-Dengan contoh yang diberikan, siswa diminta untuk menentukan dua bangun datar yang kongruen
-Guru bersama siswa mendiskusikan tentang syarat – syarat dua bangun datar yang kongruen
-siswa diminta mengerjakan soal latihan tentang bangun-bangun datar yang kongruen
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan PR
PERTEMUAN 2
Pendahuluan: -Guru membahas PR yang sulit dikerjakan oleh siswa
-Guru mengingatkan kembali tentang syarat-syarat dua bangun yang kongruen
Kegiatan Inti: -Dengan bantuan model bangn datar, siswa diminta menentukan bangun datar yang sebangun
-Guru bersama siswa mendiskusikan tentang syarat – syarat dua bangun datar yang sebangun
-Siswa diminta mengerjakan soal yang berhubungan dengan bangun datar yang sebangun
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan PR
PERTEMUAN 3
Pendahuluan: -Guru membahas PR yang sulit dikerjakan oleh siswa
-Guru mengingatkan kembali tentang sudut-sudut dan sisi-sisi yang bersesuaianserta syarat dua segitiga yang bangun yang kongruen
Kegiatan Inti: -Dengan menggunakan model dua segitiga,guru menginformasikan panjang sisi sisinya
-Guru bersama siswa menentukan panjang sisi salah satu segitiga dari dua segitiga yang kongruen yang belum diketahui nilainya
- Siswa diminta mengerjakan dari buku teks
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan PR
E. Alat dan Sumber Pembelajaran:
Buku Teks,Penggaris,model-model bangun datar dari karton dan yang ada di ruang kelas
F. Penilaian:
Teknik : kuis dan tes
Bentuk Instrumen : pertanyaan lisan dan tertulis
Contoh Instrumen :
Manakah dari gambar berikut ini yang kongruen atau sebangun
Lhokseumawe, 06 November 2008
Guru Pamong Guru PPL
CUT TUTI HERLINA TA,S.Pd.,S.H. OKTI ANANDA
NIP: 132130917 NIM:052200820
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN1
Zulkifli,S.Ag.,M.Pd.
NIP:130786502
Standar Kompetensi : 8.Memahami Keasebangunan Bangun Datar
Kompetensi Dasar : 8.2.Menggunakan Konsep Kesebangunan Dua Bangun Datar
Indikator : 1. Menyebutkan syarat dua segitiga kongruen
2. Membuktikan dua segitiga kongruen
3. Menentukan Perbandingan Sisi Dua segitiga yang Kongruen
4. Menyatakan Kibat dari dua segitiga kongruen
5. Membedakan pengertian sebangun dan Kongruen dua segitiga
6. Menyebutkan syarat dua segitiga yang sebangun
7. menentukan perbandingan sisi dua segitiga sebangun dan menghitung panjangnya
8. Memecahkan masalah yang melibatkan konsep kesebangunan
Alokasi Waktu : 16 x 40 Menit
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga yang kongruen
2. Siswa dapat menyebutkan syarat-syarat dua segitiga yang sebangun
3. Siswa dapat membuktikan dua segitiga yang kongruen
4. Siswa dapat menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang kongruen dan menghitung panjangnya
5. Siswa dapat menyatakan akibat dari dua segitiga ynag kongruen
6. Siswa dapat membedakan pengertian sebangun dan kongruen
7. Siswa dapat menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang sebangun dan menghitung panjangnya
8. Siswa dapat memecahkan masalah yang melibatkan konsep kesebangunan
B. Materi Ajar:
Kesebangunan
C. Metode Pembelajaran:
Demonstrasi, Tanya jawab, Penemuan
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
PERTEMUAN 1 dan 2
Pendahuluan: -Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
-Guru mengingatkan kembali tentang syarat-syarat dua bangun yang kongruen
Kegiatan Inti: -Dengan menggunakan model dua segitiga,guru menanyakan manakah dari model-model tersebut yang klongruen
-Guru bersama siswa mendiskusikan tentang dua segitiga yang kongruen dan syarat-syaratnya
-Siswa diminta mendiskusikan dengan teman sebangkunya mengenai pembuktian dua segitiga yang kongruen
-Siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya
-Penghargaan diberikan oleh guru kepada siswa yang aktif
-Siswa diminta mengerjakan dari buku teks
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan PR
PERTEMUAN 3
Pendahuluan: -Guru membahas PR yang sulit dikerjakan oleh siswa
-Guru mengingatkan kembali tentang syarat-syarat dua segitiga yang kongruen, sudut dan sisi yang bersesuaian
Kegiatan Inti: -Dengan bantuan model, guru mendemonstrasikan cara menentukan perbandingan dua segitiga yang kongruen
-Guru bersama siswa menghitung panjang sisidari dua segitiga yang kongruen
-Siswa diminta mengerjakan soal dari dari buku teks
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan tugas PR oleh guru
PERTEMUAN 4
Pendahuluan: -Guru membahas PR yang sulit dikerjakan oleh siswa
-Guru mengingatkan siswa mengenai materi sebelumnya, dan mengaitkannya dengan materi yang akan disampaikan
Kegiatan Inti: -Guru menginformasikan salah satu akibat dari dua segitiga yang kongruen
-Guru meminta Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai akibat dari dua segitiga yang kongruen
-Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi dan mengerjakan latihan pada buku teks
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan tugas PR oleh guru
PERTEMUAN 5 dan 6
Pendahuluan: -Guru membahas PR yang sulit dikerjakan oleh siswa
-Guru mengingatkan kembali tentang bangun- bangun yang sebangun dan kongruen
Kegiatan Inti: -Guru meminta Siswa mendiskusikan dengan teman sebangku mengenai perbedaan dua bangun yang sebangun dan dua bangun yang kongruen.
-Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusi, dan teman yang lain untuk menanggapi
-Setelah menguasai mater, guru meminta siswa dengan teman sebangku mendiskusikan tentang syarat-syarat dua segitiga yang sebangun
-Siswa diminta mempresentasikan hasil diskusinya, yang dilanjutkan dengan penekanan dari guru tentang syarat dua segitiga yang sebangun
-Siswa mengerjakan latihan dari buku teks
Penutup:: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan tugas PR oleh guru
PERTEMUAN 7 dan 8
Pendahuluan: -Guru membahas PR yang sulit dikerjakan oleh siswa
-Guru mengingatkan kembali tentang sudut dan sisi yang bersesuaian serta syarat dua segitiga yang sebangun
Kegiatan Inti: -Guru meminta Siswa dengan teman sebangkunya membuat permodelan dua segitiga sebangun jika diketahui sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama, dan guru menjadi fasilitatornya
- Guru menginformasikan bentuk rumus mencari panjang sisi yang belum diketahui dari dua segitiga sebangun
- Guru melakukan Tanya jawab dengan siswa mengenai bentuk-bentuk soal yang memuat perbandingan mencari panjang salah satu sisi segitiga yang belum diketahui dari dua segitiga sebangun
-Siswa diminta mengerjakan bentuk soal yang sederhana dan kemudian memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi yang ada pada kehidupan sehari-hari
-Siswa diminta mengerjakan latihan dari buku teks
Penutup: -Dengan bimbingan guru, siswa diminta menarik rangkuman
-Siswa diberikan tugas PR oleh guru
-Siswa dan guru melakukan refleksi
E. Alat dan Sumber Pembelajaran:
Buku teks, model segitiga
F. Penilaian:
Teknik : kuis dan tes
Bentuk Instrumen : pertanyaan lisan dan tertulis
Contoh Instrumen :
1. apakah dua segitiga yang kongruen, pasti sebangun? Dan sebaliknya?
2. buktikan bahwa dua segitiga berikut sebangun
A B
T
C D
Lhokseumawe, 06 November 2008
Guru Pamong Guru PPL
CUT TUTI HERLINA TA,S.Pd.,S.H. OKTI ANANDA
NIP: 132130917 NIM:052200820
Mengetahui,
Kepala Sekolah SMPN1
Zulkifli,S.Ag.,M.Pd.
NIP:130786502
Standar Kompetensi : 9.Mengidentifikasi bangun ruang sisi datar serta dapat menentukan besaran – besaran di dalamnya
Kompetensi Dasar : 9.1.Menjelaskan bagian – bagian kubus dan balok
Indikator : 1.Mengenal dan menyebutkan bidang rusuk diagonal bidang, bidang diagonal, diagonal ruang kubus dan balok
2.Melukiskan kubus dan balok
3.Melukiskan jaring-jaring kubus dan balok serta menghitung luas permukaannya
Alokasi Waktu : 6 x 40 Menit
A. Tujuan Pembelajaran:
1. Siswa dapat Mengenal dan menyebutkan bidang rusuk diagonal bidang, bidang diagonal, diagonal ruang kubus dan balok
2. Siswa dapat melukiskan kubus dan balok
3. Siswa dapat melukiskan jaring-jaring kubus dan balok serta menghitung luas permukaannya
B. Materi Ajar:
Bangun Ruang Sisi Datar
C. Metode Pembelajaran:
Presentasi (Diskusi), Dialog tanya-jawab, Demonstrasi
D. Langkah-langkah Pembelajaran:
PERTEMUAN 1 dan 2
Pendahuluan: -Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
-Guru memotivasi siswa, bahwa materi ini berguna untuk kehidupan sehari-hari, terutama mengenai ruang.
Kegiatan Inti: -Guru membagi kelompok menjadi 7-8 kelompok dan membagikan LKS
-Siswa mendiskusikan LKS yang sudah dibagikan dan menjawab pertanyaan yang tertera di dalamnya
-Siswa mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas dengan menampilkan gambar lukisan kubus atau balokyang telah dilukiskan ulang
-Siswa yang lain diminta memberikan tanggapan dari presentasi siswa yang lain
-Guru bersama-sama siswa menentukan unsur-unsur dari kubbus dan balok
-Siswa diminta mengerjakan latihan dari buku teks
Penutup: - Guru membimbing siswa untuk membuat suatu rangkuman
PERTEMUAN 3
Pendahuluan: -Guru mengingatkan kembali pada unsur-unsur kubus dan balok
-Guru mengingatkan kembali pada rumus luas suatu persegi dan persegi panjang
Kegiatan Inti: -Guru meminta siswa melukiskan kembali kubus dan balok
-Guru membimbing siswa untuk membayangkan jika kubus dan balok yang ada dibuka atau direntangkan
-Siswa diminta untuk melukiskannya
-Siswa diminta mencari rumusan dalam menghitung luas permukaan kubus dan balok berdasarkan jaring-jaring kubus, dengan bantuan guru
-Guru memberi penekanan dan meminta siswa mengerjakan latihan dari buku teks
Penutup: - Guru membimbing siswa untuk membuat suatu rangkuman
-Siswa diberikan tugas PR oleh Guru
-Guru dan Siswa melakukan refleksi
E. Alat dan Sumber Pembelajaran:
LKS, Buku Teks, Kubus dan Balok, Penggaris
F. Penilaian:
Teknik : tes
Bentuk Instrumen : pertanyaan lisan dan tertulis (LKS)
Contoh Instrumen :
Apakah setiap bidang pada kubus sama dengan setiap bidang pada Balok?
LKS
Bidang (membatasi bagian atas balok )
H G
E F
Rusuk (Garis perpotongan bidang kanan dengan belakang
D C
A B Bidang (membatasi bagian bawah balok)
Rusuk (garis perppotongan bidang depan dengan bawah)
v Pada balok ABCD.EFGH terdapat ………. bidang yaitu:
· ABCD, EFGH, ……….
v Pada balok ABCD.EFGH terdapat ………. rusuk yaitu:
· AE , AB , …….
v Pada balok ABCD.EFGH terdapat ………. diagonal bidang yaitu:
· AC, BD, ……
v Pada balok ABCD.EFGH terdapat ………. diagonal ruang yaitu:
· HB, ……..
Perhatikan gambar berikut ini: S R
Kubus KLMN.PQRS dapat disekat oleh P Q
Suatu bidang NLQS.
Bidang NLQS disebut bidang diagonal.
N M
K L
v Pada kubus KLMN.PQRS, terdapat …….. bidang yaitu: ………
SOAL
- Sebuah balok berukuran panjang 12 cm, lebar 10 cm, dan tinggi 5 cm. Hitunglah
a) Panjang diagonal bidang alasnya
b) Panjang diagonal ruangnya
- Paaanjang diagonal ruang sebuah kubus adalah cm. Hitunglah panjang rusuk kubus tersebut.
- Hitunglah luas dari balok dan kubus di atas.
Tugas individu: Gambarkanlah pada buku catatan sebuah kubus PQRS.TUVW serta sebutkan bidang, rusuk, diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang diagonal.
Langganan:
Postingan (Atom)