BAB II
PENYAJIAN DATA
Data yang telah dikumpulkan untuk keperluan laporan dan/atau analisis selanjutnya, perlu diatur, disusun, disajikan dalam bentuk yang jelas dan baik. Secara umum, ada dua cara penyajian data yang sering digunakan, yaitu tabel (atau daftar) dan grafik (atau diagram).
Disini penyajian data yang akan dibahas adalah penyajian secara grafik, yang terdiri dari: diagram batang (bar chart), diagram kue (pie chart), diagram garis, serta diagram batang dan daun (stem and leaf plot).
2.1 Diagram Batang (bar chart)
Bar Chart (Diagram Batang) merupakan segi empat yang tingginya mewakili frekuensi setiap variabel.
Contoh 2.1 Jumlah pekerja yang dimiliki oleh para investor utama di Cincinnati, Ohio:
Investor | Jumlah Pekerja |
Great Britain West Germany Japan Netherland Ireland | 6.500 1.450 1.200 200 138 |
2.2 Diagram Kue (pie chart)
Diagram Kue (pie chart) merupakan penyajian data dari tabel kategori yang dinyatakan dalam persen.
Contoh 2.2 Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pizza sosis dan jamur
Bahan | Berat (kg) | Persentase |
Sosis Keju Kulit Saos tomat Jamur | 0,12 0,4 0,8 0,2 0,08 | 7,5 25 50 12,5 5 |
2.3 Diagram Garis
2.4 Diagram Batang dan Daun (stem and leaf plot)
Diagram batang dan daun merupakan suatu cara pengelompokan dan penganalisaan data dimana data asli tetap terlihat. Diagram ini terdiri dari dua bagian, yaitu bagian batang dan bagian daun. Bagian batang merupakan bilangan data dengan menghilangkan digit paling kanan, sementara digit paling kanan tersebut diletakkan di bagian daun. Untuk memisahkan batang dengan daun, digunakan garis vertikal.
Contoh 2.3 Diberikan data tentang nilai 16 orang siswa dalam ujian pelajaran Bahasa Inggris sebagai berikut.
54 48 83 37 46 28 51 72 65 51 50 33 63
53 57 61
Nilai terendah adalah 28 dan nilai tertinggi adalah 83. Untuk menggambarkan diagram batang dan daun, maka kelas interval yang digunakan harus sama dan biasanya jumlah kelas yang digunakan antara 5 sampai 10 kelas.
Kelas interval yang sesuai untuk data diatas adalah 20 – 29, 30 – 39, 40 – 49, 50 – 59, 60 – 69, 70 – 79 dan 80 – 89. Selanjutnya asumsikan bagian puluhan sebagai ‘batang’ dan bagian satuan sebagai ‘daun’, serta urutkan bagian ‘daun’ dari yang terkecil ke yang terbesar (atau sebaliknya), kemudian tuliskan kunci di bawah diagram. Sehingga diperoleh diagram sebagai berikut:
Batang (puluhan) | Daun (satuan) |
2 3 4 5 6 7 8 | 8 3 7 6 8 0 1 1 3 4 7 1 3 5 2 3 |
Kunci: 4|6 artinya 46
6|1 artinya 61
Diagram batang dan daun memberikan gambaran bentuk distribusi data yang jelas. Nilai data tertinggi dan terendah juga dapat dilihat, serta nilai modusnya (data yang paling sering muncul) dapat ditentukan. Dalam contoh diatas, modusnya adalah 51.
Catatan: untuk diagram batang dan daun,
(a) Kelas interval harus berukuran sama
(b) Harus ada kunci (yang dituliskan di bagian bawah diagram).
Contoh 2.4 Tinggi siswa (dalam cm) di sebuah kelas adalah sebagai berikut.
152 145 153 142 155 157 156 149 144 157 150 147
155 154 152 153 151 148 151 152 147 156 146 144
Buatlah diagram batang dan daun untuk data tersebut.
silahkan kunjungi juga blog khusus guru http://pentingkali.blogspot.com
silahkan kunjungi juga blog khusus guru http://pentingkali.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar