Sabtu, 10 Desember 2011

bab 1 statdas



1.1   Pengertian Statistik dan Statistika
Kejadian dan segala sesuatu terbukti teratur dan terukur rapi menurut suatu konsep dan keterukuran tertentu. Abu Zahwa (2006), dalam bukunya menghitung keterulangan suatu konsep atau nama dalam Alquran layaknya data statistik yang dibuat terukur. Hal tersebut memang dinyatakan oleh Allah dalam surat An-Naba ayat 29: ”Dan segala sesuatu telah Kami catat dalam suatu kitab.”
Bidang statistika dapat dianggap sebagai bahasa khusus yang dapat dipakai untuk berkomunikasi, walaupun penggunannya terbatas untuk membicarakan tentang karakteristik berbagai hal yang diamati. Namun sebelum statistika mampu berfungsi sebagai bahasa komunikasi yang baik, ia harus diberi masukan terlebih dahulu berupa data mentah hasil observasi atau hasil penelitian.
Terdapat dua istilah yang sering digunakan dalam bidang ini, yaitu ”statistik” dan ”statistika”. Masing-masing istilah tersebut memiliki makna tersendiri, yaitu:
-     Statistik   : Kumpulan fakta yang umumnya berbentuk angka yang disusun dalam bentuk tabel atau diagram yang melukiskan atau menggambarkan suatu persoalan.
-     Statistika  : Pengetahuan yang berhubungan dengan cara-cara pengumpulan data, pengolahan serta penganalisaannya, penarikan kesimpulan serta pembuatan keputusan yang cukup beralasan berdasarkan fakta dan penganalisaan yang dilakukan.

1.2   Manfaat Statistika
Pada saat ini ilmu statistika telah mempengaruhi hampir semua kebijakan publik atau keputusan-keputusan yang diambil oleh pakar ilmu pengetahuan dan para eksekutif. Pada dasarnya statistika dapat digunakan sebagai alat:
a.  Komunikasi, yaitu penghubung beberapa pihak yang menghasilkan data statistik atau berupa analisis statistik sehingga mereka dapat mengambil keputusan berdasarkan informasi tersebut.
b. Deskripsi, yaitu penyajian data dan mengilustrasikan data, misalnya mengukur hasil produksi, laporan hasil liputan berita, indeks harga konsumen, laporan keuangan, tingkat inflasi, jumlah penduduk, hasil pendapatan dan pengeluaran negara dan lain sebagainya.
c.  Regresi, yaitu meramalkan pengaruh data yang satu dengan data lainnya dan untuk mengantisipasi gejala-gejala yang akan datang.
d. Korelasi, yaitu untuk mencari kuatnya atau besarnya hubungan data dalam suatu penelitian.
e. Komparasi, yaitu membandingkan data dua kelompok atau lebih.


1.3                           Data Statistik
Keterangan atau ilustrasi mengenai sesuatu hal bisa berbentuk kategori, misalnya: rusak, baik, senang, puas, berhasil, gagal, dan sebagainya, atau bisa berbentuk bilangan. Kesemuanya ini dinamakan data atau lengkapnya data statistik.
Ada dua bentuk data yang dikenal dalam statistika, yaitu:
  1. Data kuantitatif, yaitu data yang berbentuk bilangan. Terdiri dari:
    1. Data diskret: data yang hanya berupa nilai eksak.
Contoh:
jumlah guru di satu sekolah (0, 1, 2, 3, ...).
banyaknya truk yang melintas di jalan raya dari pukul 07.00 hingga 09.00 WIB (0, 1, 2, 3, ...).
ukuran sandal (5, 5½, 6, 6½, 7, ...)

    1. Data kontinu: data yang bukan merupakan nilai eksak tetapi bisa mewakili suatu selang tertentu atau diukur hingga suatu tingkat keakuratan tertentu, tergantung pada keakuratan alat pengukur yang digunakan.
Contoh:
Tinggi seorang mahasiswa: 162 cm (dibulatkan, yang sebenarnya berada dalam selang 161,5 cm ≤ tinggi ≤ 162.5 cm).
Berat sebuah durian dicatat 1,2 kg, berada dalam selang 1,15 cm ≤ berat ≤ 1.25 cm.
  1. Data kualitatif, yaitu data yang berbentuk kategori.
Contoh: Ya/Tidak, Baik/Buruk, warna, jenis kendaraan, merek makanan, jenis industri, dsb.

Sementara jenis data statistik diantaranya adalah:
  1. Data nominal, yaitu data yang hanya berbentuk kategori saja.
Contoh: Laki-laki/Perempuan, Baik/Buruk.
  1. Data ordinal, yaitu data yang diurutkan berdasarkan rank/order (yang menunjukkan tingkatan).
Contoh: Kaya/Sedang/Miskin.
  1. Data interval, yaitu data berdasarkan range/rentang adanya selang.
Contoh: Umur 50 tahun – 100 tahun.
  1. Data ratio, yaitu data yang dinyatakan berdasarkan perbandingan.
Contoh: Rp 15.000 = 2 × Rp 7.500

1.4   Populasi dan Sampel
Kesimpulan yang dibuat mengenai sesuatu hal umumnya diharapkan berlaku untuk hal itu secara keseluruhan dan bukan hanya untuk sebagian saja. Jika dikatakan bahwa 20% mahasiswa di Indonesia berasal dari keluarga berpenghasilan rendah, maka pertanyaan ini berlaku umum untuk seluruh mahasiswa di Indonesia, bukan hanya untuk sekelompok mahasiswa saja. Untuk sampai pada kesimpulan tersebut, maka diperlukan suatu penelitian dengan mengumpulkan data dengan benar.
Dalam mengumpulkan data penelitian, dikenal istilah ”sampel” dan ”populasi”, dimana
-     Populasi :     kumpulan dari seluruh pengamatan yang mungkin bisa terbatas ataupun tidak terbatas, sedangkan
-       Sampel   :     bagian dari populasi.
Sampel yang diambil selayaknya harus dapat mewakili seluruh populasi yang ditetapkan dalam penelitian.
Selain itu juga dikenal beberapa istilah lain dalam statistika, yaitu:
-       Parameter   :     karakteristik dari populasi. (Contoh: rata-rata tinggi badan seluruh mahasiswa Tarbiyah).
-       Variabel      :     karakteristik dari suatu individu yang dapat diekspresikan dengan angka (Contoh: Rata-rata tinggi badan seluruh mahasiswa Tarbiyah 158 cm).
Terdapat beberapa cara pengumpulan data yang dikenal dalam statistika, diantaranya:
  1. Survey: pengumpulan data tanpa memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik yang sedang diselidiki.
    1. Sensus: penyelidikan secara keseluruhan.
    2. Sampling: survey yang tidak lengkap penyelidikannya, tapi diharapkan bisa mewakili seluruh populasi.
  2. Eksperimen: pengumpulan data dengan memperhatikan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi karakteristik yang sedang diselidiki.
silahkan kunjungi juga http://pentingkali.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar